Senin, 07 Maret 2016

Terungkap, Kenapa Tawanan yang Dieksekusi ISIS Terlihat Tenang

Saleh, mantan penerjemah untuk ISIS membeberkan taktik licik kelompok itu saat mengeksekusi tawanan.
Terungkap, Kenapa Tawanan yang Dieksekusi ISIS Terlihat Tenang
lintangbrother.blogspot.com - Seorang penerjemah ISIS yang membelot membeberkan taktik licik kelompok itu saat akan mengeksekusi tawanan mereka.
Kepada Sky News seperti dikutip News.com.au, Kamis 12 Maret 2015, Saleh, mantan penerjemah untuk ISIS, menjelaskan mengapa para tawanan itu terlihat sangat tenang saat akan dieksekusi oleh algojo ISIS, Jihadi John.
Menurut Saleh, ISIS selalu pura-pura akan melakukan eksekusi pada para tawanan untuk menimbulkan rasa aman palsu di hati mereka.
Namun ketika eksekusi tersebut benar-benar akan dilaksanakan, para tawanan masih menyangka bahwa itu adalah pura-pura seperti biasanya.
Saleh mengungkapkan percakapannya dengan Jihadi John, yang sebenarnya warga Inggris bernama Mohammed Emwazi berusia 26 tahun.
Emwazi akan berkata pada para tawanan: "Tidak usah khawatir, hanya untuk video propaganda saja. Kami tidak akan membunuhmu. Kami hanya ingin negaramu berhenti menyerang Suriah".
Emwazi ini diduga adalah algojo yang mengeksekusi beberapa tawanan asing ISIS selama ini.
"Kami tidak punya masalah dengan kalian; kalian hanyalah turis," kata Saleh menirukan ucapan Emwazi saat membohongi para tawanan.
Taktik tersebut dilakukan berulang-ulang hingga para tawanan berpikir mereka benar-benar tidak akan mati.
Saleh juga mengatakan agar para tawanan merasa menjadi 'teman' mereka, ISIS akan memanggil mereka dengan nama dalam Bahasa Arab.
Seperti wartawan foto Jepang Kenji Goro, yang baru-baru ini dipenggal ISIS, diberi panggilan Abu Saad. Hal ini membuat Goro terlihat 'tenang' saat benar-benar akan dieksekusi.
Dengan informasi ini, maka telah terungkap mengapa para tawanan asing ISIS yang akan dieksekusi terlihat sangat tenang dalam video propaganda mereka.
Menurut Saleh, Emwazi adalah salah satu anggota ISIS yang paling dihormati kelompok teroris itu karena kesediaannya menghabisi para tawanan asing. 
"John (adalah) bos besar.. dia hanya memerintah sekali dan langsung dituruti anggota lainnya," kata Saleh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar