Selasa, 08 Maret 2016

Keindahan Kota Maba, Daerah Perlintasan Gerhana Terlama

Kota Maba yang terletak di Halmahera Timur akan menjadi daerah yang paling lama mengalami gerhana matahari total.
lintangbrother.blogspot.com - Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) telah merilis 12 provinsi yang bakal dilintasi Gerhana Matahari Total (GMT) pada 9 maret mendatang.
Dimulai dari Bengkulu, Bangka Belitung, Sumatera Barat, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, dan Maluku Utara.
Dijelaskan kepala LAPAN, Thomas Djamaludin, Maba yang terletak di Halmahera Timur akan menjadi daerah yang paling lama mengalami gerhana matahari total. Sehingga banyak ilmuwan dunia yang tertarik untuk mengunjungi daerah di Maluku Utara tersebut pada saat GMT berlangsung.
"Gerhana terjadi paling lama di Maba selama 3 menit 17 detik," ungkap Thomas di kawasan Thamrin, Jakarta, kemarin.
Ditambahkan Gubernur Maluku Utara, Abdul Ghani Kasuba, perjalanan menuju Maba dapat ditempuh dengan perjalanan udara selama 28 menit. Maskapai Wings Air telah memiliki jadwal penerbangan setiap hari dari Ternate ke Buli.
"Kalau perjalanan darat menggunakan mobil itu sekitar dua-tiga jam," imbuhnya.
Sebagai salah satu daerah yang akan menerima banyak kunjungan wisatawan, Maba memiliki banyak potensi alam yang luar biasa. Secara geografis, kota ini terletak di hadapan garis pantai yang menghadap langsung ke lautan Pasifik.
Selain itu, kota ini juga dilewati oleh garis tengah jalur totalitas gerhana sehingga ditetapkan sebagai tempat paling ideal dan strategis untuk melakukan penelitian.
Bercocok tanam menjadi mata pencaharian utama penduduk setempat. Kondisi alam yang masih alami, membuat sepanjang perjalanan menuju Maba menjadi sangat indah. Akan terlihat pemandangan bunga anggrek ungu yang berderet sepanjang jalan melewati Subaim.
Bagi wisatawan yang berkunjung ke Maba, wajib mengunjungi Pulau Plun. Pulau ini berada di antara Pulau Mia dan Pulau Lewi yang memiliki spot-spot terbaik untuk diving (menyelam). Perjalanan dari Maba ke Pulau Plun dapat ditempuh dengan menaiki speed boat sekitar 30 menit.
Setibanya di Pulau Plun, wisatawan akan disambut dengan hamparan pasir putih dan hutan yang dihuni oleh kelelawar dan burung maleo. Ditambah dengan curah hujan rendah dan cuaca cerah, menjadikan Pulau Plun sangat tepat untuk menikmati liburan.
Akomodasi di Pulau Plun pun sudah siap menyambut wisatawan yang datang berkunjung. Hingga saat ini sudah tersedia lima bungalow dengan 10 kamar.
Sementara di kota Maba sendiri, belum banyak penginapan yang sekelas dengan hotel. Listrik atau penerangan pun masih terbatas. Listrik di kota ini biasa dimatikan mulai jam 06.00 pagi hingga pukul 18.00 waktu setempat. Ditambah dengan sinyal jaringan komunikasi yang belum memadai.
Meski begitu, hal tersebut tak mengurangi keunikan kota Maba sebagai tujuan favorit wisatawan terlebih saat terjadi gerhana matahari nanti.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar